Sabtu, 22 Maret 2014

Buat Jantung dari Otak

Kau tak sendirian
Kita berdua memiliki suatu ikatan
Dan itulah yang membuatku tetap melangkah
Mari kita hubungkan sinyal warna dari impian kita

Dan kita buat cahaya pelangi yang terang di langit
Aku tak begitu pandai merasa
Kehidupanku dibayangi ketidakpercayaan diri
Lalu kau bertanya kepadaku

Apa menariknya kehidupan seperti ini?
Saat pikiranku kesepian dalam masa lalu
Kuhubungkan pikitanku denganmu

Bersamamu aku merasa percaya diri
Disaat aku memikirkan keberadaamu dalam diriku
Aku percaya impianku akan tercapai
Aku melihat senyum abadimu itu


Kau memegangku dengan erat
Bersamamu tak akan ada yang mustahil
Kaulah yang membuatku terpikir seperti itu
Kau melengkapi kelemahan yang kumiliki


Aku pun juga akan melengkapi kekuranganmu
Ayo kita terbang tinggi dan jangan berhenti
Aku akan selalu ada, Kau takkan sendiri lagi
Semua akan baik-baik saja

Cipt. Otak

Categories: , , , ,

Jumat, 21 Maret 2014

AKU DAN KAU PUN MERINDUKANNYA

Hati - "Apakah kau merindukannya? "
Brain - "tidak perlu? Dia tidak peduli padaku"
Hati - " Apakah kau masih peduli padanya "
Brain - " iya, tapi dia tidak akan memperdulikanku jadi buat apa memperdulikannya? "
Hati - "Kau mencintainya kan"
Brain - " Cinta tidak berarti apa-apa jika dia tidak mencintaiku"
Hati - " Begitukah?"
Brain - " Ya, sudahlah jangan tanyakan itu lagi"
Hati - " Kenapa kau menyerah ?"
Brain - " Karena dia menyukai seseorang "
Hati - " Kau tahu, dia sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya dia rasakan"
Brain - "Yah bla bla bla bla "
Hati - " kau pikir dengan menyerah dia akan sadar dan menyukaimu? "
Brain - "mungkin","tapi dia telah membuatku kecewa"
Hati - " itu karena kau tidak menyatakannya"
Brain - " aku sedang berusaha untuk mencobanya tetapi..."
Hati - " Tapi apa? "
Brain - " aku tak tahu. Aku hanya ingin benar-benar jujur padanya"
Hati - "kalau begitu nyatakan padanya dan beri dia kesempatan, biarkan dia memikirkan semuanya dan                     membuat keputusan !"
Brain - "Aku tahu itu, aku tahu"
Hati - "Aku benar-benar merindukan dia"
Otak - " Tentu saja, karena kau selalu menggunakanku untuk membentuk kenangan"
Hati - " Jadi kau sudah menyerah ? "
Brain - " Aku ragu tapi aku akan mencoba untuk menyatakannya tapi aku takut "
Hati - " Takut apa ? "
Brain - "dia akan menolak ku"
Hati - " kau harus berhenti berpikir negatif"
Otak - "yah. Aku  tahu hal itu. "
Hati - " Kita mungkin bisa jatuh cinta dengan dia, tapi tidak harus dia mencintai kita juga.  Tidak apa-apa jika dia tidak memiliki hasrat pada kita, yang terpenting kita harus kuat menghadapi perasaan itu bersama-sama. suatu saat pasti akan ada seseorang yang datang dan benar-benar mencintai kita. Meskipun tidak akan ada hari di mana kau tidak akan berhenti untuk memikirkan dirinya dan aku mengalah untuk dia. "
Brain - "iya, Aku mengerti ".

Categories: ,

Senin, 03 Maret 2014

Ini soal Masa Lalu

Saat itu dan ketika itu juga terdengar sayup-sayup musik berdendang ceria dini hari melayu lembut memecah mentari lembayung senja. Seorang ustazah muda sedang asyik mendengarkan musik dangkut dari Evi Tamala [judulnya aku merindu kamu] dengan instrument orcestra semi jazz begitu terlihat nikmat dia meresapi lantunan musik sambil memeluk erat-erat buku yang sedang ia baca..

"Mustahil seorang ustazah mendengarkan lagu yang tak Islami sedikitpun walau pun dendangan lagunya nyaman dan merdu untuk di dengar" ketusku. tiba-tiba sebersit kilatan neutron di kepalaku memberi pencerahan."tak mungkin ini benar-benar tidak mungkin... saya tahu betul siapa dia, dia s'lalu mengaja Qonaah dan akhlak pendengaran, penglihatan pun tutur katanya..."

"Pasti, pasti ada sesuatu yang tersembunyi dibalik lagu itu... tapii..... bukan, bukan pada lagunya melainkan pada sosok ustazah itu sendiri, saya yakin !"

"Ustazah, apa yang ustazah lakukan?" tanyaku
"Apa maksudmu ini, ini buku kesayanganku" jawabnya
"Bukan itu, tapi suara lagu ini" tanyaku "Apa ustazah suka dengan lagu ini" tanyaku lagi
"[sambil tersenyum] ya saya suka, apa ustaz berpikir itu hal yang buruk? ini bukan soal musik atau lagu ustaz, bukan juga soal dendangan Evi Tamala... ini soal masa lalu..." seterusnya dia hanya tersenyum manis tanpa kata-kata menatap kelangit dan membiarkan semua perntanyaanku terhembus oleh imanjinasinya..

Saat itu aku sadar itu adalah sebuah konstruksi... konstruksi komunikasi yang tercipta dimasa lalu yang terendap dalam lantunan lagu Evi Tamala. Aku menyebutnya "KENANGAN"

Categories: ,

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Celotehtahulotek | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑