Pada hari Kemenangan nan Suci di hari Raya Iedul Fitri Minal 'aidzin wal Faizin, seantero Muslim Indonesia bahkan non-Muslim pun bisa turut berucap suka-cita dan memohon maaf satu dengan lainnya, Yuk..! Kita Mantapkan hati ketika berucap maaf dengan kesungguhan tanggungjawab. Maka bagaimana seharusnya berucap mohon maaf, saya pingin tunjukkan sedikit ilustrasi:
Seandainya saya punya prinsip, bahwa saya cuma bisa kasih kamu satu kali maaf saja seumur hidup dan Suatu ketika kamu berbuat salah dan mengalami kerugian yang sangat besar sehingga butuh maaf dariku agar terhenti dari kerugian yang lebih fatal, kira - kira kalimat seperti apa yang bakal kamu ucapkan ? Coba dipiker...
Bisa jadi ucapannya seperti ini:
"...(Prolog)... Saya memohon maaf sebesar dan sedalam mungkin kepadamu atas salah hilafku , mulai saat ini aku berjanji tidak akan mengulanginya dan bertanggung jawab sepenuhnya ... Saat ini juga aku berjanji akan sangat berhati - hati jangan sampai ada kesalahan perbuatan lagi.. "
Seandainya, semua orang dianugerahi prinsip yang sama sepertiku, apa yang bakal terjadi dengan nasibmu di muka Bumi ini ? Ehehe... Dari sini seenggaknya keadaan "merugi" jadi faktor penting dari rasa menyesal dan berjanji alih - alih bertobat agar tidak terjebak diliang yang sama.
Seandainya saya ini menjadi Tuhan, maka saya bakal menjadi Tuhan terbodoh sejagat raya, soalnya bila ada batasan maksimal pengampunan, bisa - bisa sepi dong Surga bikinanku... menganggurlah para Bidadari disana ihihi... Manusia jadi Paranoid kronis bertingkah laku...
Dan jangan salah duga, sifat Tuhan Yang Maha Pengasih & Maha Pengampun itu seenaknya kamu jadikan legalitas bebas berbuat salah dan senantiasa berselimut dibalik dalil "Manusia itu tempatnya salah", Huuh... Emangnya waktu Ruhmu ditiupkan ke Rahim, sang peniup kesedak dan kamu terlahir ditempat yang salah apa ...?
Mestinya, karena tak terbatasnya Ampunan Allah SWT, hebatnya anugrah kemampuan nalar dan tingginya Budi luhurmu di amal semesta ini tidak menjadikanmu anak manja. Sebaliknya, ucapan mohon maaf itu merupakan reaksi dari aksi rasa malu yang diperkuat dengan janji kapok dan tanggung jawab. (Asa mirip hukum Newton :-)
Jadi hakekat memohon maaf adalah semakin banyak kita meminta maaf pada orang lain maka semakin banyak pula dosa yang kita lakukan, itu artinya semakin bertumpuk pula tanggungjawab yang harus kamu pikul.