Curhatan ini saya persembahkan untuk seorang gadis yang tak jauh disana di seberang kota berjuang menuntut ilmu dan rela menolong sesama meski tak pandang golongan.
gadis itu sangat tegar dengan tekatnya menjelajahi lautan ilmu, mengarungi daratan amal semua demi Islam dan baktimu pada orangtua.
meskipun baru sekali melihat gadis itu. itu memang hal yang tidak mudah mengingat semua kejadian yang berjalan begitu singkat tak sengaja mengikuti alunan tulisannya. merasakan tulisannya, mengangan kata-katanya.
saya kehabisan kata-kata hehehe...
saya berharap dia terus bersinar dikegelapan langit sana seperti komet Halley yang hanya muncul 76 tahun sekali. meski gadis itu menganggap dirinya hanya seperti sebuah kacang kulit berbiji dua. saya tidak peduli seberapa kecil dirinya bila dirinya layak seperti komet halley karena
gadis itu sangat tegar dengan tekatnya menjelajahi lautan ilmu, mengarungi daratan amal semua demi Islam dan baktimu pada orangtua.
meskipun baru sekali melihat gadis itu. itu memang hal yang tidak mudah mengingat semua kejadian yang berjalan begitu singkat tak sengaja mengikuti alunan tulisannya. merasakan tulisannya, mengangan kata-katanya.
saya kehabisan kata-kata hehehe...
saya berharap dia terus bersinar dikegelapan langit sana seperti komet Halley yang hanya muncul 76 tahun sekali. meski gadis itu menganggap dirinya hanya seperti sebuah kacang kulit berbiji dua. saya tidak peduli seberapa kecil dirinya bila dirinya layak seperti komet halley karena
cahayanya ibarat sebuah kacang yang memiliki cahaya kehidupan seluas lapangan bola.
0 komentar:
Posting Komentar