alu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari Keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (QS. Al-Baqarah : 36).
Allah menunjukkan bumi sebagai tempat menetap, tempat yang sangat setabil dan penuh dengan fasilitas hidup. di dalam al Quran itu tertera begini "wa lakum fil ardh mustaqarr wa mata'un ila hiin" (QS. 01: 36). bahwa dibumi ini ada unsur mustaqarr dan mata'.
mustaqarr artinya tempat menetap yang memenuhi syarat dan stabil. itu bisa terwujud karna berbagai instrumen yang menjadi syarat mutlak kehidupan tersedia, seperti oksigen, sinar, grafitasi, keseimbangan, gunung sebagai pasak (QS.20:53), jalan dan sungai sebagai petunjuk (QS. 21:31) dan lain-lain.
sedangkan "mata' " adalah kenyamanan hidup diatas standart dasar seperti binatang, tumbuhan, jenis warna, buah-buahan (QS.31:10,35:27-28) dan lain-lain. dalam ilmu ma'ani, bagian disiplin ilmu balaghah.
susunan diatas yang mendahulukan khabar (lakum) dan menakhirkan mubtada' (mustaqarr dst). yang di back up dengan huruf ‘lam’ bermakna empunya dengan faidah taskhih (bentuk spesifik atau khusus), maka kalimat di atas bermakna kehususan, seolah terkandung siratan makna begini : hanya dibumi ini saja kamu bisa hidup mustaqarr dan bernilai mata' (nyaman).
bagi manusia di planet lain, ini bukan berarti mendahului yang kuasa atau membatasi penemuan planet baru yang senyaman bumi. rasanya Allah swt sudah memilih secara tepat bagi manusia dari sekian planet yang Dia ciptakan, dan bumi yang paling layak serta paling nyaman bagi kehidupan manusia sebagai sumber penghidupan (QS.15:20) karena itu, kita wajib menjaganya sebaik mungkin. jangan dirusak, jangan dikotori jangan dicemari, dan jangan berbuat onar diatas bumi . bila terjadi karusakan di Bumi ini pada dasarnya akibat ulah manusia, itu sebabnya perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan isinya dengan tidak berlebih-lebihan dan ‘sak karepe dewe’ sesuka hati. (QS.30:41)
Allah menunjukkan bumi sebagai tempat menetap, tempat yang sangat setabil dan penuh dengan fasilitas hidup. di dalam al Quran itu tertera begini "wa lakum fil ardh mustaqarr wa mata'un ila hiin" (QS. 01: 36). bahwa dibumi ini ada unsur mustaqarr dan mata'.
mustaqarr artinya tempat menetap yang memenuhi syarat dan stabil. itu bisa terwujud karna berbagai instrumen yang menjadi syarat mutlak kehidupan tersedia, seperti oksigen, sinar, grafitasi, keseimbangan, gunung sebagai pasak (QS.20:53), jalan dan sungai sebagai petunjuk (QS. 21:31) dan lain-lain.
sedangkan "mata' " adalah kenyamanan hidup diatas standart dasar seperti binatang, tumbuhan, jenis warna, buah-buahan (QS.31:10,35:27-28) dan lain-lain. dalam ilmu ma'ani, bagian disiplin ilmu balaghah.
susunan diatas yang mendahulukan khabar (lakum) dan menakhirkan mubtada' (mustaqarr dst). yang di back up dengan huruf ‘lam’ bermakna empunya dengan faidah taskhih (bentuk spesifik atau khusus), maka kalimat di atas bermakna kehususan, seolah terkandung siratan makna begini : hanya dibumi ini saja kamu bisa hidup mustaqarr dan bernilai mata' (nyaman).
bagi manusia di planet lain, ini bukan berarti mendahului yang kuasa atau membatasi penemuan planet baru yang senyaman bumi. rasanya Allah swt sudah memilih secara tepat bagi manusia dari sekian planet yang Dia ciptakan, dan bumi yang paling layak serta paling nyaman bagi kehidupan manusia sebagai sumber penghidupan (QS.15:20) karena itu, kita wajib menjaganya sebaik mungkin. jangan dirusak, jangan dikotori jangan dicemari, dan jangan berbuat onar diatas bumi . bila terjadi karusakan di Bumi ini pada dasarnya akibat ulah manusia, itu sebabnya perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan isinya dengan tidak berlebih-lebihan dan ‘sak karepe dewe’ sesuka hati. (QS.30:41)
0 komentar:
Posting Komentar