Minggu, 18 November 2012

PANDANG SEKILAS PESANTRENKU DI TEBUIRENG

pondok pesantren Tebuireng telah berumur lebih dari satu abad. sejak didirikan Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari pada tahun 1899, Tebuireng telah melahirkan banyak tokoh dalam perjalanan bangsa Indonesia. kini, di tangan generasi ketiga, pesantren ini berbenah menjawab tantangan zaman.

Tebuireng hanyalah nama sebuah dusun. Lokasinya sekitar delapan meter arah selatan pusat kota Jombang. Dulunya, dusun yang bertetangga dengan pabrik Gula Tjoekir ini dikenal sebagai sarang bromocorang, penjudi dan pelacur. perlahan tapi pasti, kondisi iu berubah sejak berdirinya pndok pesantren di dusun tersebut. Tebuireng pun identik dengan pondok pesantren ini. Kawasan yang semula dikenal sebagai sarang "dunia hitam" ini kemudian berubah menjadi salah satu sentrum dakwah Islam di Indonesia. tidak sedikit ulama besar dan tokoh Nahdlatul Ulama yang pernah mengenyam pendidikan di tempat ini. Tebuireng tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi sedunia.

Hal ini tidak terlalu mengherankan. Sebab, KH. Moh. Hasyim Asy'ari, pendiri pondok pesantren ini adalah salah satu penggagas dan rais Syuriah pertama Nahdlotul Ulama. bahkan kiyai yang dijuluki Hadlotu Syaikh ini adalah satu-satunya rais Syuriah yang mendapatkan gelar Rais Akbar Nahdlatul Ulama. pondok pesantren ini awalnya menempati lahan seluas 200 meter persegi. di atas tanah yang dibeli dari seorang dalang terkenal terbut, Kiyai Hasyim mendirikan sebuah pondok berbentuk bujur sangkar yang disekat menjadi dua bagian. bagian belakang ditempati Kiyai Hasyim bersama keluarga, sedangkan bagian lainnya untuk tempat salat dan belajar santri yang berjumlah 28 orang.

Mereka yang merasa terusik dengan kehadiran pondok pesantren ini, beberapa warga sekitar sempat menentang dan berusaha mengganggu ketenangan Kiyai Hasyim dan santrinya. dalam menghadapi gangguan warga yang dibantu oleh Belanda dan Kiyai yang dibantu oleh Kiyai Abbas dari pesantren Buntet, Cirebon. Hasilnya, pondok pesantren Tebuireng pun mendapat pengakuan dari pemerintah Hindia Belanda pada Rabiul Awwal 1324 H., bertepatan dengan 6 Februari 1899 M.

Categories:

Related Posts:

  • Nongkrong di Ruang Tunggu [keluyuran di Rumah Sakit] Ketika berkunjung ke rumah sakit pediatrik, ada rumah sakit (RS) yang menyediakan area bermain bagi anak-anak. Walau pun tidak besar area-nya, tapi cukup membuat senang anak-anak. Anak-anak jadi tidak takut jika harus berku… Read More
  • KURA-KURA KECIL DAN SEPASANG BURUNG       Seekor kura-kura kecil sedang memanjat pohon dengan sangat perlahan. setelah berjam-jam akhirnya dia sampai juga di puncak pohon. kemudian dari puncak pohon dia melompat ke udara dan melambaikan kedua k… Read More
  • SYAIR TANPO WETON GUS DUR PUNYA ‎"Ramai orang menghafal ayat al Qur'an dan Hadith. Mereka sibuk mengkafirkan orang lain, akan tetapi lupa kafirnya diri sendiri - kerana hati dan akal mereka yang masih kotor" - salah satu syair oleh GUS DUR.Ku mohon ampun k… Read More
  • AHWAT TAWARKAN DIRIMU ini hal yang datang tiba-tiba. sesuatu yang memancing hasratku untuk menulis..  begini, ada seorang temanku yang bertanya "apa boleh seorang gadis menawarkan dirinya (untuk dinikahi)??" pertanyaan ini berhubungan dengan… Read More
  • OBRAL OBROL BULAN SABIT      Alhamdulillah sekarang kita telah memasuki bulan baru yaitu bulan Dzulhijjah, tidak sadar saya sudah memasuki hari ketiga hijriyah di bulan september ini. setiap awal maghrib di permulaan bulan seperti… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © 2025 Celotehtahulotek | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑